Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan lagu keroncong dari Kota Solo. Dinyanyikan oleh Gesang Martohartono berjudul Bengawan Solo. Menceritakan sebuah aliran air yang dinobatkan sebagai sungai terpanjang di Jawa. Di sisi lain, ternyata memiliki bendungan besar nan indah, yaitu Waduk Gajah Mungkur.
Sejarah Singkat Waduk Gajah Mungkur
Sudah tahu belum cerita yang diklaim menjadi asal-usul bendungan ini? Konon, dulunya ada kerajaan besar di sana. Namun, tengah terjadi perebutan kekuasaan di dalamnya. Sang raja memiliki seorang keponakan bernama Gajah Mego dan patih hebatnya, Mungkur.
Sang Raja meminta Gajah Mego untuk menggantikan posisinya di kerajaan. Namun sang patih Mungkur, tidak terima karena dianggap masih muda dan tidak berpengalaman memerintah kerajaan. Ia pun marah besar terhadap keputusan tersebut dan membuat mereka berdua bertengkar.
Pertarungan sengit tidak bisa terelakan, hingga Gajah Mungkur muncul sebagai pemenang. Bekas arena bertarung tersebut membentuk sebuah cekungan besar. Dimana ketika hujan air menggenang di sana dan tidak mau surut. Akhirnya, jadilah waduk besar itu sekarang.
Berdirinya Waduk Gajah Mungkur
Kalau membicarakan tentang berdirinya Waduk Gajah Mungkur, ingatkah Kamu dengan Bedhol Desa tahun 1976? Mungkin beberapa orang tua yang tinggal di sana masih mengingatnya. Ada sekitar 67.000 lebih orang dari 51 desa dan kelurahan dipindahkan ke provinsi lain lewat transmigrasi.
Saat itu, masa kepemimpinan Indonesia masih di tangan Soeharto. Mereka semua dipindahkan ke pulau-pulau besar yang penghuninya masih jarang, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Semuanya sudah disediakan tanah dan boleh diolah secara maksimal.
Lalu, bagaimana dengan rumah mereka di tempat semula? Tentunya di bongkar dan ditenggelamkan. Tempat tersebut kemudian dibangun sebagai bendungan terbesar se-Asia Tenggara yang sekarang dikenal dengan nama Waduk Gajah Mungkur.
Fakta Waduk Gajah Mungkur
Seperti yang sudah disinggung di atas, Waduk Gajah Mungkur dinobatkan sebagai bendungan terbesar se-Asia Tenggara karena luas daerah tangkapan airnya mencapai 1.350 Km. Pintu masuk danau buatan ini melalui sungai-sungai besar, dimana salah satunya adalah Bengawan Solo.
Luas genangan maksimum dari bendungan sekitar 8.800 hektar yang bisa dibuat mengairi kurang lebih 7 kecamatan di Jawa Tengah. Yaitu Wonogiri, Ngadirojo, Nguntoronadi, Baturetno, Giriwoyo, Eromoko serta Wuryantoro.
Konstruksinya dimulai pada tahun 1976, tepat setelah peristiwa Bedhol Desa tersebut. Serta selesai dibangun pada 1982 yang menghabiskan biaya Rp.41.053 milyar. Tipe dari Waduk ini adalah Rock-fill Earth Dam (berbahan dasar batuan) dengan tinggi 40 m dan panjang 830 m.
Manfaat Dibangunnya Waduk Gajah Mungkur
Pembangun bendungan sebesar itu bukan tanpa manfaat. Ada beragam keuntungan yang dirasakan warga sekitar semenjak dibangunnya Waduk ini, yaitu sebagai pengendali banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo yang semula mengalirkan 4.000 m3/detik menjadi 400 m3 saja.
Waduk ini bisa mengairi sawah di beberapa kabupaten, seperti Sukoharjo, Klaten, Karanganyar serta Sragen. Sayangnya, Kota Solo tidak mendapat irigasi dari bendungan ini karena jaraknya lumayan jauh.
Selain itu, air dari bendungan ini juga dijadikan sebagai pasokan air minum oleh warga Wonogiri dan sekitarnya karena debit yang selalu banyak. Tenang saja, tentu semuanya telah diolah serta disterilkan agar tidak terdapat bakteri di dalamnya.
Selain manfaat di atas, pemerintah menggunakan tempat ini sebagai PLTA di bawah naungan PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Mrica. Listrik yang dihasilkan dari bendungan ini sebesar 12,4 MegaWatt dan mampu menerangi hampir seluruh Jawa Tengah.
Lokasi Waduk Gajah Mungkur
Keberadaan Waduk ini bisa Kamu temui di Godean, Desa Sendang, Kecamatan dan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Kalau berkendara dari pusat kota sekitar 7 km ke arah selatan. Lumayan dekat, bukan?
Kalau Kamu berasal dari Kota Solo, jaraknya memang sedikit jauh dari lokasi, yaitu sekitar 38 km ke arah selatan. Perjalanan yang ditempuh sekitar satu jam dan jalanannya gampang dilalui dengan kendaraan apapun baik dengan mobil pribadi, rental mobil atau membawa motor.
Rute ke Waduk Gajah Mungkur
Untuk bisa ke sana, caranya cukup mudah. Kamu tinggal cari angkutan dengan tulisan “Proyek” karena akan langsung dibawa ke sana. Kalau tidak ketemu, cobalah untuk naik bis jurusan Kota Solo-Pracimantoro dan minta turun di OW. Gajah Mungkur.
Kalau ingin motoran bersama teman-teman, cobalah untuk berkendara ke arah selatan, entah dari Kota Solo maupun Wonogiri. Ketika tampak tulisan “Waduk Gajah Mungkur” tinggal belok kanan lalu lurus saja sampai ke lokasi.
Harga Tiket dan Fasilitas di Waduk Gajah Mungkur
Untuk masuk ke sana, biayanya cukup murah. Pada hari biasa dikenakan Rp.5.000,- sedangkan saat Minggu dan libur nasional akan ditarik Rp.10.000,-. Semua dihitung tiap orang dan bagi yang membawa kendaraan pribadi, biaya parkir motor Rp.2.000,- serta mobil Rp.5.000,-
Lantas Apa saja sajian jika Kamu berkunjung ke sini?
1. Menikmati Keindahan Waduk Gajah Mungkur
Karena letaknya yang berada di sekitar perbukitan, suasananya indah dengan beragam pepohonan mengelilinginya. Adapun beberapa nelayan yang tengah mencari ikan di sana, menambah keunikan tersendiri dari bendungan ini.
Di pinggiran waduk, terdapat beberapa orang memancing dengan tangkapan yang lumayan banyak. Anginnya sendiri tidak terlalu kencang dan hawanya begitu sejuk, apalagi kalau Kamu datang saat sore, ketika matahari terbenam.
Mungkin memang akan memaksa Kamu pulang sedikit larut, tapi keindahan matahari terbenam di sana tidak kalah cantik seperti melihatnya di pantai. Cahaya jingganya terpancar, membuat air dari bendungan tersebut terlihat berkilau.
2. Bermain Air di Waterboom Waduk Gajah Mungkur
Kalau Kamu ingin hal lain selain melihat pemandangan Waduk Gajah Mungkur, di area bendungan tersebut juga telah dibangun waterboom yang bisa digunakan untuk bermain air bersama teman-teman dan keluarga.
Biayanya pun sangat terjangkau, hanya Rp.10.000,- untuk hari biasa dan ditarik Rp.12.500,- saat Minggu dan hari libur nasional. Waktu bukanya sama seperti jam operasional bendungan. Fasilitasnya pun lengkap dan dijamin membuat Kamu betah bermain-main di sana.
3. Mencoba Sensasi Gantole di Waduk Gajah Mungkur
Bagi Kamu yang cinta sekali dengan aktivitas pemacu adrenalin, di Waduk Gajah Mungkur ini ada satu permainan dan wajib dicoba, yaitu Gantole. Lokasinya di sebelah barat bendungan, tepatnya pada Bukit Joglo.
Namun, Kamu harus mau sedikit lelah dulu untuk mendaki ke atas bukit dengan medan yang cukup membuat hati berdebar. Tapi, semuanya akan terbayar ketika sudah bermain Gantole, karena pemandangannya luar biasa indah dari sana.
Lihat objek waduk lainnya :
4. Beragam Taman di Waduk Gajah Mungkur
Selain bendungan, tempat ini juga menawarkan beragam taman menarik yang bisa Kamu kunjungi bersama teman-teman. Ada tombo galau yang mengusung tema permainan tradisional unik serta Instagramable, cocok sekali bagi anak-anak millenial.
Ada juga Taman Satwa yang begitu edukatif bagi anak-anak. Kamu bisa membawa keponakan atau bahkan teman-teman ke sini sekaligus melihat binatang apa saja di sana. Koleksinya lumayan banyak dan biaya masuknya tidak terlalu mencekik.
Terakhir, ada taman bermain. Bagi yang membawa anak kecil dan lelah diajak berkeliling, mungkin lokasi ini bisa sedikit menghilangkan kebosanan mereka. Permainannya banyak serta lumayan menghibur dan tiket masuknya pun juga sangat murah.
Meskipun Waduk Gajah Mungkur juga memiliki banyak mitos di dalamnya, namun minat masyarakat untuk mengunjungi lokasi ini tidak pernah surut. Bahkan, pengunjungnya bukan dari Jawa Tengah saja. Tetap jaga segala fasilitas serta jangan merusak apapun di sini agar tetap bagus dan terawat.