Masih berada di Kota Solo dan ingin berlibur di luar wilayah Solo? Bisa datang ke salah satu umbul tercantik di kota Boyolali. Ketika Klaten mempunyai Umbul Ponggok sebagai kebanggaannya, begitu juga di lokasi ini yaitu Umbul Pengging.
Lokasi Umbul Pengging
Andalan wisata para wisatawan berkunjung ke Boyolali ialah keinginannya untuk menengok mata air terpopuler di kota ini. Meski tidak memiliki umbul sebanyak Klaten. Namun pesona umbul Pengging tidak perlu diragukan lagi.
Mata air ini pun terletak tidak begitu jauh dengan Kota Solo. Tepatnya berada di desa Dukuh, kecamatan Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah. Tepatnya, hanya sekitar 20 kilometer atau perjalanan selama 40 menitan.
Umbul Pengging: Pemandian Bak Kerajaan Keraton
Umbul Pengging merupakan sebuah kompleks pemandian peninggalan Keraton Kasunanan Solo. Wilayah ini dibangun oleh sang Raja yakni Sri Paduka Pakubuwono X.
Kata masyarakat setempat, dulunya pemandian ini tidak dibuka untuk umum. Hanya sang Raja dan anggota kerajaan saja yang diperbolehkan masuk. Tampak dari bangunannya sendiri seperti tempat peristirahatan dan bersantai kerajaan berada di dekat kolam.
Namun seiring berjalannya waktu, banyak masyarakat dan pengunjung yang bebas keluar masuk kawasan ini.
Dengan pemandangan taman indah, kesejukan airnya serta dulunya tempat peristirahatan raja beserta anggota. Membuat wisatawan semakin penasaran untuk menikmati sensasi pemandian bak kerajaan Keraton ini.
Sehingga umbul Pengging menjadi sebuah area wisata yang memadukan antara wisata sejarah, budaya, dan alam dalam satu kawasan.
Sejarah Umbul Pengging
Konon Pengging merupakan sebuah nama kuno untuk wilayah yang sekarang ini, diantara Yogyakarta dan Solo. Diperkirakan mencakup mulai dari Boyolali, Klaten bahkan Salatiga. Jika diperkirakan, saat ini pusatnya kira-kira di Banyudono, Kabupaten Banyuwangi.
Nama Pengging, sering disebut-sebut pada sebuah legenda Rara Jonggrang mengenai dibangunnya komplek seribu candi atau lebih dikenal Prambanan. Kemudian, di dalam babad tentang penyebaran agama Islam.
Ki Ageng Pengging yang dikenal sebagai pemberontakan Kasultanan Demak. Sehingga, kalangan sejarahwan menganggap bahwasanya Pengging adalah cikal-bakal kerajaan Pajang.
Setelah berkembangnya kerajaan Mataram wilayah Pengging hilang, kuasanya dan menjadi tempat ritual keluarga penerus Mataram. Untuk pengelolaan situs bersejarah ini, di zaman kolonial dikerjakan oleh pihak Kasunanan Solo dan sekarang ini diberikan tanggung jawab penuhnya kepada pemerintah kabupaten Boyolali.
Beberapa Kolam Pemandian dan Sejarah Umbul Pengging
Di kawasan umbul Pengging ini, terdapat empat mata air yang dapat digunakan untuk berenang serta satu kolam pemancingan buat pencinta mancing. Berikut akan diberikan jenis-jenis dan sejarah mata air yang berada di kawasan ini.
1. Umbul Temanten
Di sini terdapat dua pemandian, yakni untuk dewasa serta khusus bagi anak-anak yang berada di sebelah arah tenggara Umbul Temanten. Lokasi tersebut sudah dilengkapi dengan permainan bola maupun pelampung anak.
Mata air ini sendiri berbentuk sebuah persegi panjang dengan berbagai kedalaman, mulai dari kisaran 50 hingga 170 meter. Selain itu, pula terdapat sebanyak 24 fasilitas untuk kamar ganti dan beberapa kamar bilas.
Menurut warga setempat, asal usul penamaan Umbul Temanten yaitu ketika sang raja melihat dua sumber mata air berdekatan. Ia meminta dan berdoa agar kedua umbul tersebut dijadikan satu kolam. Akhirnya, doa tersebut terkabulkan sehingga dinamakan Temanten yang berarti menyatukan dua mempelai menjadi satu.
2. Umbul Sungsang
Kedua ialah Umbul Sungsang, memiliki keindahan taman serta kesejukan air di kolamnya membuat para pelancong sering mengunjungi mata air ini. Selain itu, masyarakat setempat pun kerap melakukan tradisi kungkum dalam bahasa Indonesia berarti berendam pada setiap Jumat Pahing.
Sehingga, tidak sedikit pula wisatawan yang datang turut ikut serta dalam tradisi masyarakat ini. Ritual ini diselenggarakan mulai pada pukul 12 malam hingga 3 dini hari. Untuk mengikutinya, pengunjung maupun warga setempat tidak dikenal biaya sepeserpun.
3. Umbul Ngabean
Tidak mau kalah dengan umbul lainnya, mata air satu ini memiliki suasana yang sangat sakral dibanding lainnya. Di tempat ini, konon dahulunya digunakan sebagai pusat pemandian dan peristirahatan anggota kerajaan Kasunanan Solo.
Umbul satu ini berbentuk bulat dengan kedalaman sama rata yakni 150 meter dengan memiliki alas berupa batuk seperti halnya mata air lainnya. Hal yang membedakannya ialah, tempat ini sering digunakan sebagai upacara mengawali padusan atau ritual mandi sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Fasilitas Pemandian Umbul Pengging
Wisata ini dijadikan salah satu destinasi tujuan utama oleh masyarakat dari dua kota, yaitu kota Solo dan Kota Boyolali sendiri. Menjadi objek tempat berlibur kawasan ini semakin dibenahi dan ditata agar kian jadi daya tarik wisatawan.
Fasilitas nya pun sudah cukup lengkap, terdapat parkiran luas, jika sudah jam sholat bisa menjalankan sholat dengan mudah karena ada mushola untuk ibadah, toilet, permainan anak, pemancingan, warung makan dengan harga terjangkau serta sudah ada panggung pertunjukan guna menampilkan acara-acara dari musisi lokal.
Harga Tiket Masuk Umbul Pengging
Selain terbilang area yang menjadi favorit pengunjung karena harga tiket yang dibanderol tidaklah mahal, lokasi ini terletak di pedesaan yang membuatnya semakin asri dengan berbagai pohon di sekitaran wisata.
Untuk tiket masuk menuju ke Umbul Pengging, Kamu akan dikenakan biaya sebesar Rp.3.500,- pada hari biasa dan Rp.4.500,- di hari weekend. Tarif parkirnya pun murah yakni kendaraan roda dua Rp.1.500,- serta Rp. 2.500,- bagi kendaraan roda empat.
Bagi Kamu yang hendak berenang, akan dikenakan biaya tambahan. Namun, biayanya terjangkau dan sangat murah yakni Rp.1.500,- di Umbul Temanten serta Umbul Sungsang. Sementara, di Umbul Ngabean Rp.2.500,- serta Rp.3.500,- saja di Umbul Anak.
Lihat juga : wisata waduk kedung ombo
Rute Menuju Umbul Pengging
Perjalanannya menuju Umbul Pengging sangatlah mudah. Bila Kamu dari arah Kota Solo, bisa naik motor, mobil pribadi maupun sewa mobil maka harus menuju ke arah Boyolali, setelah sampai di pertigaan Bangak tetaplah lurus terus. Hingga ada traffic light kembali putar arah ke kiri untuk mencapai Pengging.
Dimana setelah pertigaan selanjutnya terdapat plang atau petunjuk arah yang bisa Kamu ikuti, hingga sampai pada pasar Pengging. Lalu ikuti jalanannya menuju pintu masuk utama berada di sebelah kiri jalan.
Jika Kamu masih juga bingung, bisa menggunakan aplikasi Google Maps untuk menunjukkan kemana arah menujukan ke Umbul Pengging. Dengan kata kunci di menu pencarian yaitu ‘Pemandian Umbul Pengging’.
Bagaimana terlihat mengasyikkan sekali bukan? Dimana lagi Kamu bisa menikmati suasana yang sejuk, asri, nyaman saat berenang kecuali di sini. Ditambah lagi, suasana bak kerajaan zaman dahulu bisa dinikmati.
Anggota kerajaan saja pernah berendam di sini masak Kamu enggak? Yuk segera daftarkan wisata Umbul Pengging ini ke daftar destinasi yang hendak dikunjungi dikala liburan. Dijamin tidak akan membuatmu kecewa.
Demikian ulasan mengenai mata air alami Umbul Pengging yang berada di Boyolali dekat dengan Kota Solo. Tidak ada salahnya jika mampir sejenak ke wisata air satu ini guna menyegarkan pikiran. Diharapkan dapat menjawab kegundah galauanmu saat liburan hendak kembali.