Home » Kesehatan Umum » Proses Pemecahan Karbohidrat dalam Tubuh Menjadi Energi, Yuk Simak!

Proses Pemecahan Karbohidrat dalam Tubuh Menjadi Energi, Yuk Simak!

Di Indonesia terdapat ungkapan, kalau tidak makan nasi tidak kenyang, hal ini benar adanya karena terdapat proses pemecahan karbohidrat dalam tubuh manusia.

Tujuan akhir dari pemecahan tersebut adalah terbentuknya energi pada tubuh manusia. Sehingga dengan energinya bisa beraktivitas, berkegiatan, serta bekerja secara maksimal.

Setiap orang pasti tidak asing dengan kegiatan memakan atau mengonsumsi berbagai macam bahan makanan berkarbohidrat tinggi, seperti nasi putih, jagung, umbi – umbian, roti, dan berbagai jenis makanan lainnya.

Bahkan makanan tersebut senantiasa disajikan setiap pagi sebagai menu sarapan. Mengawali hari dengan harapan memiliki tenaga cukup untuk beraktivitas seharian.

Namun pasti tidak banyak yang mengetahui bagaimana sebenarnya makanan kita diolah, terlebih oleh masyarakat Indonesia yang menganggap karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi.

Sampai – sampai memiliki ungkapan bahwa belum dikatakan makan sebelum mengambil nasi. Memahami bagaimana makanannya dioleh mampu memberikan kesadaran tentang menjaga pola konsumsi yang sehat.

Proses Pencernaan dengan Cara Mekanik

Rangkaian proses pemecahan karbohidrat dalam tubuh manusia dimulai dari pencernaan mekanik terlebih dahulu. Yaitu proses mengolah bahan makanannya menjadi lebih halus serta lembut secara fisik.

Tujuannya adalah agar ketika masuk di tubuh, bisa lebih mudah dipecah menjadi bagian lebih kecil serta lebih mudah diserap oleh organ – organ.

Proses ini terjadi di mulut dan kerongkongan. Di mulut terdapat dua organ yang membantu prosesnya. Pertama adalah gigi, sebagai alat untuk menggerus makanannya, dan lidah untuk membantu memosisikan makanannya.

Ada beberapa jenis gigi, mulai dari taring berguna sebagai pengoyak, gigi geraham sebagai penggerus, dan gigi seri sebagai pemotong makanan.

Tahapan ini sangat penting, selain berguna melembutkan, juga mampu membantu menelannya menuju kerongkongan.

Di kerongkongan ini proses mekanik berikutnya berjalan, tetapi cenderung singkat melalui gerakan peristaltik.

Yaitu gerakan mendorong, meremas, hingga makanannya jatuh menuju lambung. Setelah itu tinggal dilanjurkan metabolisme secara kimiawi.

Tahap Pencernaan Secara Kimiawi Pada Tubuh

Tahapan berikutnya pada proses pemecahan karbohidrat dalam tubuh manusia adalah pencernaan kimiawi. Yaitu penggunaan reaksi kimia ketika memecah bahan – bahan makanannya menjadi bagian lebih kecil.

Nantinya akan dioleh kembali menjadi berbagai kebutuhan, mulai diserap sebagai gizi atau diolah kembali menjadi energi untuk beraktivitas.

Tahapan ini sebenarnya pertama kali sudah terjadi ketika di mulut, bersamaan ketika mengunyah. Salah satu indikatornya adalah adanya air liur di mulut, yang mengandung enzim ptialin.

Sebenarnya proses reaksi kimianya bisa dirasakan ketika sedang mengecap nasinya. Yaitu terkadang ada rasa – rasa manis, itu adalah tanda enzimnya terlah bekerja.

Pemecahan karbohidrat oleh ptialin menghasilkan zat bernama maltosa, merupakan cikal bakal dari glukosa (kandungan gula). Hasil pemecahannya tidak lagi diolah oleh lambung, karena tidak ada enzim yang sesuai.

Baru ketika sudah sampai pada usus, akan dicerna kembali. Karbohidrat akan dipecah lagi oleh 3 enzim, yaitu maltase, sukrase, dan laktase.

Pemecahan pada usus halus tersebut menghasilkan glukosa, nantinya akan diserap serta diangkut dalam darah. Gula dalam darah ini tidak serta merta langsung dimanfaatkan atau menjadi energi bagi aktivitas harian manusia.

Tetapi perlu melewati serangkaian proses pemecahan terlebih dahulu sebelum akhirnya benar – benar mampu dirasakan energinya.

Perubahan Glukosa Menjadi Energi bagi Manusia

Setelah menjadi glukosa, sudah berada pada tahap akhir dari proses pemecahan karbohidrat dalam tubuh manusia. Langkah selanjutnya adalah mengubah glukosa dalam darah menjadi energi atau disebut juga sebagai ATP.

Melalui proses glikolisis dan daur krebs. Pertama, setelah dideteksi terdapat gula dalam darah, pankreas akan menyekresikan insulin.

Melalui insulin, gula nantinya diserap pada sel – sel serta jaringan dalam tubuh. Dilanjutkan pada proses glikolisis. Yaitu pemecahan gula menjadi piruvat laktat.

Pada prosesnya dihasilkan sumber energi bernama ATP (adenosin tri phosfat) sebagai bahan bakar sel dalam menjalankan fungsinya. Salah satu selnya adalah otot untuk menggerakkan rangka.

Energi berikutnya didapatkan melalui langkah selanjutnya yaitu siklus krebs. Darinya akan dihasilkan gas CO2 dan H2O serta ATP dalam jumlah besar.

CO2 dan H2O nantinya akan diangkut kembali oleh darah, lalu dikeluarkan melalui proses pernafasan. Prosesnya cukup lama, ini yang membuat kita tahan lapar.

Ternyata tubuh memiliki proses yang cukup rumit agar mampu memberikan energi bagi aktivitas harian manusia. Terlebih dalam mengolah nasi yang dikonsumsi setiap pagi.

Rangkaian proses pemecahan karbohidrat dalam tubuh manusia menjawab mengapa orang Indonesia merasa tidak kenyang kalau tidak makan nasi.