Perbedaan stroke hemoragik dan non hemoragik wajib kita pahami agar bisa memilih pengobatan yang paling tepat sesuai dengan kondisi stroke.
Stroke rentan terjadi pada orang yang memiliki gaya hidup kurang berolahraga, memiliki kebiasaan merokok, hingga senang mengonsumsi alkohol hingga membuat kesehatan tubuh akan terganggu.
Stroke merupakan gangguan kesehatan akibat terjadinya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah karena pasokan darah menuju otak terganggu.
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya stroke maka Anda harus melakukan gaya hidup lebih sehat. Selain itu, penting untuk mengenali jenis stroke hemoragik dan stroke non hemoragik.
Setiap jenis stroke memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari penyebab, gejala hingga pengobatan jadi Anda harus mengenali masing-masing jenis stroke sehingga bisa diketahui pengobatan yang tepat sesuai dengan jenis stroke.
Berikut ini adalah ulasan lengkap mengenai apa itu stroke hemoragik dan stroke non hemoragik.
Apa Itu yang Dimaksud Stroke Hemoragik
Sebelum memahami tentang perbedaan stroke hemoragik dan non hemoragik, ada baiknya jika kita memahami pengertian dari masing-masing jenis stroke tersebut.
Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah pada otak mengalami kebocoran atau pecah yang diawali dengan melemahnya pembuluh darah seseorang sehingga bisa terjadi pecah atau kebocoran.
Pecah atau bocornya pembuluh darah tersebut kemudian tumpah sehingga muncul penumpukan yang menghambat jaringan otak.
Kondisi ini sangatlah berbahaya apabila tidak segera diatasi karena bisa menyebabkan seseorang dalam keadaan koma yang panjang atau bahkan mengalami kematian.
Itulah mengapa penanganan cepat harus segera dilakukan dalam kasus ini.
Apa Itu Stroke Non Hemoragik
Selain stroke hemoragik, kita juga mengenal jenis stroke lainnya, yaitu stroke non hemoragik atau sering disebut juga dengan istilah stroke iskemik.
Jenis stroke ini terjadi karena adanya penyumbatan aliran darah menuju otak oleh darah beku. Timbunan lemak pada aliran menjadi penyebab terjadinya pembekuan darah tersebut.
Dari pengertian saja, kita sudah bisa mengetahui perbedaan stroke hemoragik dan non hemoragik, tapi tetap saja dibutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, pencegahan hingga pengobatan yang tepat.
Jangan tunda pemeriksaan ke rumah sakit atau dokter apabila sudah menjumpai gejala atau tanda stroke ringan.
Penyebab dan Gejala Stroke Hemoragik dan Non Hemoragik
Penyebab dari stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah menuju otak sehingga mengakibatkan perdarahan. Akibatnya, sel-sel di otak akan tertekan dan akhirnya bisa mengalami kerusakan.
Berbeda dengan stroke non hemoragik yang disebabkan oleh dua kemungkinan, yaitu gumpalan darah di pembuluh darah otak atau di tempat lainnya.
Tempat lain ini berkaitan dengan pembuluh darah menuju ke otak sehingga aliran darah akan terhenti.
Gejala stroke non hemoragik tergantung dengan bagian otak yang terpengaruh, misalnya mengalami kebingungan, pusing, kehilangan keseimbangan, mati rasa pada bagian tubuh tertentu, terjadi gangguan dalam berbicara, hingga penglihatan kabur.
Pencegahan Stroke Hemoragik dan Non Hemoragik
Setelah mengetahui perbedaan stroke hemoragik dan non hemoragik, tentu Anda juga harus tahu bagaimana pencegahan yang tepat.
Pencegahan yang paling tepat adalah mengubah gaya hidup yang tidak sehat menjadi gaya hidup sehat agar risiko terjadinya stroke bisa berkurang dan hindari berat badan berlebih.
Dalam gaya hidup sehat, Anda harus memperhatikan olahraga secara rutin, mengonsumsi makanan yang sehat, seperti menghindari makanan yang tinggi kandungan garam.
Selain itu, pastikan Anda mengonsumsi makanan dengan lemak sehat agar kadar kolesterol dalam darah stabil sehingga gumpalan pada aliran darah bisa dicegah dengan optimal.
Pengobatan Stroke Hemoragik dan Non Hemoragik
Apabila pencegahan sudah dilakukan, umumnya risiko stroke akan berkurang. Namun, jika sudah terlanjur mengalami sakit stroke, apa yang harus dilakukan?
Langkah terbaiknya adalah dengan mengunjungi dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat sesuai jenis stroke yang dialami.
Pengobatan bisa dilakukan dengan memberikan obat khusus, melakukan prosedur stenting, dan lain sebagainya.
Bukan hanya jenis stroke yang berbeda, riwayat kesehatan yang berbeda-beda juga membuat pengobatan yang diberikan dokter juga harus disesuaikan agar manfaat dari pengobatan bisa lebih optimal sehingga serangan stroke bisa diatasi.
Meski ada beberapa perbedaan antara stroke hemoragik dengan stroke non hemoragik, tapi keduanya tetap membutuhkan penanganan dan observasi dokter di rumah sakit.
Anda akan mendapatkan pemeriksaan fisik untuk menentukan perbedaan stroke hemoragik dan non hemoragik, baru kemudian dilakukan penanganan atau pengobatan stroke tersebut.