Home » Kesehatan Kardiovaskuler » 5 Langkah Penanganan Pertama Pada Penderita Stroke Ringan

5 Langkah Penanganan Pertama Pada Penderita Stroke Ringan

Penanganan Pertama Pada Penderita Stroke Ringan – Stroke adalah kondisi dimana di dalam tubuh seseorang mengalami penyumbatan atau pecahnya darah yang berada di dalam otak.

Serangan stroke terjadi secara tiba-tiba dan seseorang yang berada di sekitar penderita mengalami kebingungan.

Serangan stroke adalah kondisi yang gawat darurat sehingga perlunya pengetahuan tentang penanganan pertama stroke ringan.

Oleh karena itu, apabila serangan stroke datang tiba-tiba kepada seseorang yang berada disekitar kita maka jangan panik. Kepanikan akan membuat penderita mengalami kecemasan.

Hal yang perlu diperhatikan menangani penderita stroke adalah dengan memastikan bahwa memang benar-benar terserang stroke.

Berikut ini merupakan langkah-langkah penanganan pertama pada penderita stroke:

1. Face

Cara yang pertama untuk memastikan bahwa penderita benar-benar mengalami stroke adalah dengan cara memastikan pada wajah.

Dengan meminta penderita untuk tersenyum dan memastikan apakah senyumnya simetris atau tidak.

Apabila penderita mengalami senyum dengan wajah turun sebelah atau mulut mencong dapat dipastikan bahwa penderita mengalami serangan stroke.

2. Arm

Cara yang kedua yakni dengan meminta penderita untuk mengangkat kedua lengan lurus ke depan, apakah penderita dapat menahannya selama beberapa detik.

Apabila penderita tidak mampu menahan kedua lengan selama beberapa detik dan tampak turun, kemungkinan besar memang mengalami stroke.

Gejala stroke biasanya ditandai dengan kelemahan pada kaki dan tangan salah satu sisi.

3. Speech

Cara yang ketiga yaitu dengan cara mengasah cara bicara pada penderita. Apabila penderita mengalami pengucapan yang pelo kemungkinan besar penderita benar terkena serangan stroke.

Pengucapan pada penderita stroke biasanya ditandai dengan tidak mampu mengucapkan konsonan huruf “R”.

4. Time

Cara yang keempat yang perlu disadari sebagai pertolongan pertama stroke ringan yaitu menghargai betapa berharganya waktu. Apabila salah satu dari ketiga tanda diatas telah terjadi maka perlunya untuk membawa ke rumah sakit terdekat.

Jangan pernah menunda untuk meminta bantuan medis karena setiap detik waktu akan sangat berharga bagi penderita stroke.

Sebagai penolong penderita stroke pastikan untuk mencatat waktu terjadinya serangan dan juga perkembangan kondisi penderita.

Dengan mencatat waktu maka akan membantu dokter dalam memberikan penanganan lebih lanjut.

5. Buat Penderita Nyaman

Penanganan pertama stroke ringan yang biasanya terjadi yaitu dengan cara menusuk jari penderita menggunakan jarum agar darah keluar padahal itu hoax.

Ketika sedang menunggu bantuan dari medis ada hal-hal yang perlu dilakukan. Seperti halnya menidurkan penderita dengan susut kepala 30 derajat.

Posisi ini akan membantu penderita merasa lebih nyaman. Penderita diberikan kata-kata dalam suasana yang santai buatlah penderita merasa rileks dengan cara mengajaknya bicara.

Berikan dukungan dan ungkapkan bahwa penderita dapat melalui hal ini. Dengan begitu seseorang yang berada disekitar penderita tidak boleh panik agar dapat menenangkan penderita serangan stroke.

Periksalah respon penderita, selama menuju rumah sakit akan ada kemungkinan banyak waktu yang akan terbuang. Seperti halnya kemacetan untuk itu perlunya mengecek respon penderita dengan seksama.

Apabila penderita mengalami penurunan maka perlunya untuk melaporkan kepada petugas medis.

Penderita stroke biasanya mengalami muntah dan kondisi mata yang gelap sebelah. Apabila penderita muntah kemungkinan besar bahwa pembuluh darahnya pecah.

Namun bila matanya gelap sebelah bisa jadi terjadi penyumbatan pembuluh darah yang berada di dekat mata.

Dengan mengetahui penanganan pertama stroke ringan pada penderita, diharapkan mampu dan dapat membantu penderita melewati masa kritis.

Selama pemilihan juga penderita stroke dapat diberikan makanan diet khusus yang berprotein tinggi. Makanan jenis itu biasanya seperti peptisol dan kalbe.

Peptisol lebih mudah untuk dicerna dan rendah residu sehingga dapat memenuhi nutrisi.