Home » Masjid » Sejarah Masjid Agung Pasuruan yang Berusia Lebih dari 3 Abad

Sejarah Masjid Agung Pasuruan yang Berusia Lebih dari 3 Abad

Masjid Jami Al Anwar Pasuruan atau Masjid Agung Pasuruan menjadi salah satu tujuan warga sekitar untuk menunaikan ibadah. Salah satu keindahan dari masjid ini terletak pada ornamen kaligrafi Arab yang sangat indah. Menariknya, semua ornamen tersebut sudah ada sejak berdirinya masjid ini.

Seperti halnya masjid pada umumnya, masjid agung di Pasuruan ini juga sarat akan sejarah. Berada di sebelah barat alun-alun Pasuruan, membuat masjid ini selalu ramai dikunjungi. Berikut informasi mengenai masjid agung di Pasuruan ini:

Sejarah Masjid Agung Pasuruan

Menurut cerita yang berkembang, masjid di Pasuruan ini dibangun oleh Kyai Hasan Sanusi atau Mbah Slagah bersama dengan Mbah Sorga dan Raden Groedo. Informasi dari mulut ke mulut, masjid ini dibangun sekitar tahun 1500-an. Beberapa menyebutkan masjid ini berdiri pada tahun 1759 M.

Mbah Slagah sendiri dikenal sebagai dengan julukan Macan Putih Pasuruan. Selain menyebarkan agama Islam, Mbah Slagah jua merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia ketika dijajah Belanda. Saat itu, Mbah Slagah merasa belum ada masjid utama di Pasuruan untuk digunakan sebagai tempat ibadah.

Hingga bupati pun memberikan sebidang tanahnya di dekat alun-alun Pasuruan yang kemudian dibangung masjid oleh Mbah Slagah. Di sisi lain, ada juga yang menyebutkan jika masjid agung ini dibangun oleh Adipati Nitiadiningrat pada tahun 1751-1799. Yakni pada saat masa kekuasaannya di Pasuruan.

Lokasi Masjid Agung Pasuruan

Masjid Agung Al Anwar Pasuruan ini berada persis di sebelah barat alun-alun kota Pasuruan. Keberadaannya yang ada di jantung kota, menjadikan tempat ibadah ini banyak dikunjungi oleh masyarakat. Bahkan masjid ini menjadi kebanggaan warga kota Pasuruan.

Masjid ini memiliki luas hingga 3.770 m² dan termasuk komplek pemakaman KH Abdul Hamid. Yakni yang berada tepat di belakang masjid. Sayangnya, banyak orang yang dibuat bingung dengan lokasi masjid ini, sebab tidak ada papan petunjuk nama masjid yang terpampang nyata.

Arsitektur dan Daya Tarik Masjid Agung Al Anwar Pasuruan

Ada beberapa hal menarik dari arsitektur masjid ini. Bukan hanya menawarkan keindahan bangunan masjid yang kuno saja. Berikut ini beberapa arsitektur serta daya tarik yang ada pada masjid agung di Pasuruan ini:

1. Memiliki Ornamen yang Masih Asli

Salah satu daya tarik dari arsitektur masjid di Pasuruan ini terlihat dari ornamennya. Perlu diketahui, ornamen dari masjid ini berupa kaligrafi Arab berbentuk geometris. Menariknya, hampir semua ornamen yang ada di dinding asli sejak didirikannya.

Bahkan meskipun sudah melalui pemugaran beberapa kali, akan tetapi nuansa masjid yang kuno masih sangat terasa. Apalagi masjid yang megah ini memang sudah berusia lebih dari 3 abad.

2. Jam yang Digunakan

Bukan hanya memiliki bangunan yang kuno saja. Penunjuk waktu di Masjid Agung Pasuruan juga berbeda dengan masjid yang lainnya. Jam masjid yang digunakan masih menggunakan jam istiwa’ atau jam matahari.

Nantinya, bedug akan ditabuh sesuai dengan jam istiwa’, yaitu jaraknya kira-kira adalah 30 menit dari waktu Indonesia bagian barat. Meskipun begitu, saat ini hanya pada waktu dzuhur saja bedug masjid ditabuh. Hal ini sangat berbeda dengan masjid di Indonesia pada umumnya yang menggunakan jam digital.

3. Diperuntukkan untuk Jamaah Laki-laki

Masjid Agung Al Anwar Pasuruan ini memiliki dua lantai yang semuanya diperuntukkan bagi jamaah laki-laki. Sebab masjid ini memiliki aturan khusus bahwa jamaah putra dan putri harus melaksanakan sholat secara terpisah.

Untuk jamaah putra melaksanakan sholat di dalam masjid agung ini. Sementara untuk jamaah putri melaksanakan sholat di bagian mushola Al Anwar. Yakni berada di sebelah barat alun-alun. Tidak ada yang spesial dari mushola tersebut, namun suasananya sangat tenang, sejuk dan hening.

Itulah informasi mengenai Masjid Agung Pasuruan yang berdiri megah meskipun sudah berusia lebih dari 3 abad. Jika mengunjungi masjid ini, tidak perlu risau jika tidak membawa alat sholat. Sebab di masjid sudah disediakan peralatan sholat seperti mukena, sarung, sajadah serta Al Qur’an.