Home » Masjid » Masjid Agung Pacitan, Sejarah, Lokasi dan Gaya Arsitekturnya

Masjid Agung Pacitan, Sejarah, Lokasi dan Gaya Arsitekturnya

Provinsi Jawa Timur diketahui memang memiliki sejumlah bangunan masjid dengan sisi menariknya masing-masing. Satu diantara Masjid tersebut adalah nama Masjid Agung Pacitan yang hadir dengan tampilan kubah berukuran raksasa.

Dari segi lokasi, Masjid ini tergolong cukup strategis lantaran berdiri tepat di pusat kota Pacitan, Lebih tepatnya ada di bagian barat dari alun-alun. Pembahasan selebihnya untuk Masjid satu ini bisa disimak dalam uraian berikut:

Sejarah

Masjid Darul Falah merupakan sebutan atau nama lain dari Masjid Agung Pacitan ini memang dikenal akan tampilan kubahnya. Dimana kubah tersebut dirancang dengan ukuran yang cukup besar serta memiliki warna dominan hijau tampak cukup menarik dipandang.

Pembangunan dari Masjid ini diketahui dilakukan sudah semenjak tahun 2006 silam serta selesai di tahun 2012. Jika dilihat dari segi bentuknya, maka bisa dikatakan bahwa Masjid ini memiliki beberapa kesamaan dengan Masjid Kubah Emas yang terletak di Provinsi Jawa Barat.

Bisa dikatakan juga bahwa Masjid ini menjadi satu dari beberapa bagian penting dalam sejarah perkembangan Islam yang terdapat di tanah Jawa. Terlebih bangunan ini termasuk dalam komponen tradisi pada pemerintahan yang terdapat di Jawa.

Pasalnya layaknya yang diketahui bahwa suatu pusat pemerintahan bakal hadir beberapa unsur yang melengkapi. Diantara unsur tersebut adalah meliputi kraton atau bisa juga pendopo, kemudian ada alun alun, laku pasar dan tak ketinggalan tentunya Masjid.

Sosok yang mendirikan bangunan Masjid satu ini awalnya yaitu adalah seorang Gubernur kelima yang ada di Pacitan. Nama dari Gubernur tersebut adalah Mas Tumenggung Jogokaryo I, yang mempunyai julukan sebagai Kiai Kanjeng Jimat. Pembangunan awal tersebut dijalankan pada tahun 1812.

Lokasi

Apabila berbicara mengenai lokasi dari berdirinya bangunan Masjid Agung ini yaitu ada di Jalan T. Imam Bonjol. Tentunya masuk daerah Krajan, Pacitan yang merupakan bagian dari Kecamatan Pacitan. Untuk Kabupatennya adalah Kabupaten Pacitan dengan Provinsi Jawa Timur.

Bangunan Masjid ini sekian dipakai untuk kebutuhan ibadah juga dipergunakan untuk beberapa keperluan lainnya. Misalnya saja seperti pengelolaan TPQ, kemudian juga untuk pengajian serta kebutuhan agama lainnya.

Arsitektur

Tak dapat dipungkiri bahwa satu dari sejumlah daya tarik yang ditawarkan oleh Masjid ini yaitu bagian keindahan arsitekturnya. Nantinya keindahan arsitektur ini bisa jamaah jumpai pada beberapa bagian dari Masjid seperti berikut:

1. Interior

Bagian pertama yang menampilkan sisi menarik dari arsitektur masjid ini yaitu bagian interiornya. Pasalnya gaya interior yang dipakai pada Masjid ini menggunakan model macapat yang terdapat pada masyarakat Jawa.

Dimana model tersebut merupakan pemakaian tiang penyangga utama yang berjumlah 4. Perkara ini dapat terlihat pada bagian mimbar serta ukuran kayu yang khas dengan Keraton Mataram.

2. Memakai Gaya Timur Tengah

Bisa dikatakan bahwa gaya arsitektur yang dipakai pada Masjid ini yaitu gaya Timur Tengah. Hal ini bisa diketahui dari beberapa bagian seperti kubahnya yang berukuran besar serta didominasi warna hijau. Selain itu di beberapa sisi kubah tersebut juga dilengkapi dengan kubah berukuran lebih kecil.

Itu tadi sekilas pembahasan terkait Masjid Agung Pacitan yang bergaya arsitektur Timur Tengah. Lahirnya yang diketahui bahwa Masjid ini menjadi satu dari sejumlah tujuan wisata religi di Pacitan. Kapasitas jamaah yang mampu ditampung dalam Masjid ini pun mencapai 4500 jamaah. Jam masjid