Home » Masjid » Sejarah Masjid Agung Ciputat, Ikon Adzan Maghrib Tahun 1960-an

Sejarah Masjid Agung Ciputat, Ikon Adzan Maghrib Tahun 1960-an

Kota Tangerang Selatan mempunyai bangunan ikonik berupa Masjid Agung Ciputat yang memiliki sejarah cukup panjang. Di samping itu, masjid ini juga memiliki keunikan di beberapa bagian. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat melaksanakan ibadah, melainkan pengunjung juga bisa mempelajari arsitekturnya.

Masjid yang dibangun di atas halaman seluas 3.000 meter ini menjadi pusat shalat berjamaah. Selain memiliki bangunan yang unik, masjid Agung juga memiliki kapasitas cukup besar. Sejarah serta kemegahan masjid Agung tersebut dapat disimak sebagaimana penjelasan berikut:

Sejarah Masjid Agung Ciputat

Konon, bangunan masjid ini menjadi saksi perjuangan masyarakat ketika melawan penjajah Belanda. Kabar tentang adanya ruang tahanan bagi orang pribumi pada masa penjajahan menjadi cerita yang sering terdengar. Hal tersebut dibenarkan oleh Syarifuddin Elu, Koordinator Pengurus Masjid.

Tetapi bisa saat ini mengunjungi masjid, maka ruang tahanan tersebut sudah tidak ada karena berubah fungsi menjadi ruko. Awal mula pembangunan masjid tidak lepas dari jasa Tuan Wang Salim yang merupakan saudagar kaya dari Timur Tengah. Sosok tersebut yang membeli lahan dan kemudian diubah menjadi musholla.

Saat awal mendirikan musholla, lingkungan di sekitarnya masih berupa hutan yang rimbun. Musholla yang telah didirikan oleh Tuan Salim mengalami renovasi tahun 1920-an dan namanya berubah menjadi Masjid Jami Ciputat.

Tidak lama kemudian berganti menjadi Masjid Agung Al-Jihad. Bangunan ini mulai dikelola oleh yayasan tahun 1999.

Pada masa yang sama, masjid Agung menjadi satu-satunya masjid terbaik di Jawa Barat. Bangunan ini juga sempat masuk dalam video adzan yang ditayangkan TVRI sekitar tahun 1960-an. Bahkan sejumlah ulama ternama pernah menjadi pengisi ceramah di sana.

Lokasi Masjid Agung Ciputat

Posisi masjid Agung Ciputat berada di antara padatnya aktivitas pasar kota, tepatnya di Jalan Haji Usman No 1. Bangunan tersebut didirikan di Ciputat, Tangerang Selatan yang berlokasi di seberang pasar. Wajar apabila banyak ditemukan pengunjung yang istirahat atau tidur di masjid selesai menunaikan ibadah.

Arsitektur Masjid

Masjid megah ini dibangun sebanyak dua lantai, dimana lantai pertama untuk sekretariat yayasan beserta lembaga pendidikan. Sedangkan, di lantai masjid diutamakan sebagai tempat sholat. Secara garis besar, berikut arsitektur masjid Agung yang berada di Ciputat:

1. Eksterior Masjid

Jika dilihat dari luar, masjid Agung Ciputat mempunyai warna tembok hijau tua yang dominan. Terdapat sebuah kubah besar di bagian atas yang didampingi dengan satu menara. Pada menara yang tinggi tersebut pengunjung dapat melihat lafadz ilahi yang ditulis kaligrafi.

2. Interior Masjid

Pilihan warna cream untuk tembok membuat pengunjung akan merasa lebih hangat dan tenang berada di dalam masjid. Bagian lantainya menggunakan marmer, sehingga menimbulkan kesan mewah. Pengunjung juga akan melihat bagian badan tiang menara yang memiliki tulisan Al-Fatihah.

3. Tempat Imam

Sementara di tempat imam masjid Agung Ciputat terdapat kaca bertuliskan lafadz Allah dan dipadukan warna merah. Tempat imam terbuat dari marmer warna hitam. Tulisan lafaz Allah yang megah membuat pengunjung akan langsung memfokuskan pandangan ke sana ketika memasuki ruang utama.

4. Kubah dan Lampu

Di bagian bawah kubah terdapat lampu kristal yang menjuntai dan langit-langitnya memiliki gambar awan yang cerah. Ini membuat suasana yang nyaman dan tentram ketika beribadah di Masjid Agung. Apalagi ketika mendengar bacaan Al Quran dari pengunjung yang sedang tadarus.

Demikianlah mengenai megahnya Masjid Agung Ciputat yang memiliki banyak keunikan. Bangunan ini juga memiliki jam masjid sebagai pengingat waktu beribadah. Selama masa pandemi, jamaah tetap bisa beribadah di Masjid Agung dengan memakai masker dan melakukan cek suhu badan.