Home » Masjid » Sejarah Masjid Agung Bojonegoro dan Keunikan Arsitekturnya

Sejarah Masjid Agung Bojonegoro dan Keunikan Arsitekturnya

Bojonegoro adalah sebuah kawasan di Jawa Timur yang menjadi salah satu golongan kota tujuan banyak orang. Saat datang ke kota ini, maka tidak lengkap jika tidak datang ke masjidnya yang menjadi ikon sejarah. Masjid Agung Bojonegoro memang memiliki sejarah panjang dalam proses pembangunannya.

Selain sejarahnya, keunikan dari masjid ini juga banyak sehingga pengunjung akan dibuat kagum. Sebelum datang ke masjid ini, semua informasi tersebut harus dipahami dengan mendetail. Untuk lebih jelasnya, simak penjabaran berikut ini tanpa ada bagian yang terlewat:

Sejarah Masjid Agung di Bojonegoro

Jika dilihat dari sejarahnya, masjid yang terletak di Jalan Hasyim Asyari ini memiliki perjalanan yang panjang. Bangunan Masjid Agung Bojonegoro ini didirikan pertama kali pada tahun 1825, bertepatan dengan adanya perang Diponegoro yang sedang memanas di Bojonegoro.

Dulu, ada seorang tokoh yang mewakafkan tanah untuk pendirian masjid ini. Tokoh tersebut bernama Patih Pahala yang merupakan salah satu tokoh terkemuka di laskar Diponegoro. Setelah tanah diwakafkan, masyarakat bersama dengan laskar Diponegoro mulai membangun masjid ini.

Karena dilakukan bersamaan dengan perang Diponegoro, pendirian bangunan masjid ini terbilang sangat dramatis. Setiap hari masyarakat secara bergiliran mencari bahan untuk proses pembangunan masjidnya. Mulai dari kayu, pasir, batu kali, dan yang lainnya.

Setelah dilakukan pembangunan beberapa waktu, akhirnya berdirilah masjid yang sangat sederhana. Seluruh bagian masjid juga masih terbuat dari kayu. Sedangkan untuk pondasinya memakai batu yang terbilang cukup kokoh.

Kemudian pada tahun 1925, mulai dilakukan pemugaran dan penyempurnaan bangunan. Tidak sampai disitu saja, renovasi juga dilakukan pada tahun 1963, 1983, 1993, dan 2014. Setelah dilakukan berbagai pemugaran, akhirnya masjid ini berdiri dengan megah seperti sekarang.

Keunikan Masjid Agung di Bojonegoro

Bagi yang belum tahu, Masjid Agung Bojonegoro ini juga memiliki beberapa aspek keunikan yang akan sangat menarik untuk diulas. Setidaknya ada tiga keunikan utama yang membuat pengunjung tertarik. Berikut daftar dan penjabarannya:

1. Penggunaan Menara Spiral

Jika umumnya masjid akan memakai menara dengan bentuk bulat atau kotak yang umum, namun untuk masjid ini berbeda. Bangunan menara di masjid ini berbentuk spiral menyerupai menara di Masjid Agung Samarra di wilayah Irak.

Meski demikian, bentuknya tidak identik sama karena bagian bawah sampai ke atas memiliki ukuran yang sama. Sedangkan menara spiral di Samara memiliki bentuk yang lebih kecil di bagian atas. Namun aspek ini tetap saja unik dan berbeda dengan masjid lainnya.

2. Banyak Lampu Kristal

Penggunaan lampu kristal di berbagai sisi juga menjadi golongan unik dari masjid ini. Mulai dari bagian serambi, di bagian atas mimbar, dan di bagian atas tempat sholat. Jadi saat masuk ke masjid, jamaah akan melihat lampu kristal di bagian atas jam masjid yang megah.

3. Ada Akulturasi Budaya

Masjid ini dibangun dan diselesaikan dengan memasukkan berbagai unsur budaya ke dalamnya. Mulai dari unsur Cina, Eropa, Jawa dan Timur Tengah. Budaya Cina pada masjid ini bisa dilihat dari penggunaan ukirannya. Sedangkan untuk unsur Eropa terlihat dari penggunaan lampu kristal.

Kemudian untuk unsur Timur Tengah, terlihat dari beberapa bagian. Seperti menara yang seperti menara spiral di Samara, bentuk pintu serambi, dan beberapa bagian lainnya. Sedangkan untuk unsur Jawa terlihat dari penggunaan atap tumpang yang sangat khas.

Demikianlah penjelasan lengkap tentang Masjid Agung Bojonegoro yang sangat menarik. Mulai dari sejarah sampai keunikannya tentunya akan sayang untuk dilupakan begitu saja. Jika ingin membuktikan keunikan tersebut, langsung saja datang ke masjid ini.