Home » Kesehatan Kardiovaskuler » Detak Jantung Normal Per Menit dan Cara untuk Menghitungnya

Detak Jantung Normal Per Menit dan Cara untuk Menghitungnya

Detak jantung normal per menit bisa dihitung dengan mudah, bahkan Anda dapat melakukannya sendiri. Apalagi jika Anda sering mengalami rasa berdebar-debar tanpa alasan yang jelas.

Misalnya bangun tidur berdebar-debar maka hal tersebut bisa dikarenakan sebab lain. Sebabnya tersebut apabila tidak segera diatasi maka bisa berbahaya.

Bagi anak-anak hingga orang dewasa memiliki denyut yang berbeda-beda sehingga tidak bisa disamakan antara satu sama lain.

Detak dari jantungnya tersebut dapat menjadi acuan apakah Anda memiliki masalah atau tidak.

Sehingga sangat penting menghitung berapa denyut pada jantung atau cardio. Anda juga dapat melakukannya sendiri.

Apabila masih ragu terhadap hitungan tersebut maka lebih baik untuk memeriksakan diri ke dokter.

Palpitasi atau jantung berdebar kencang yang terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen, sesak nafas atau bisa mengakibatkan seangan jantung. Sehingga segera memeriksakan diri apabila hal itu terjadi.

Detak jantung normal per menit juga dipengaruhi dengan usia. Apabila bayi dengan orang yang sudah tua maka sangat berbeda sehingga tidak bisa disamakan.

Pada bayi detaknya cenderung lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa. Darah yang disuplai untuk tubuh juga berbeda karena pengaruh dari usia.

Bagaimana Cara Menghitung Denyut Jantung

Banyak cara untuk menghitung berapa denyut cardio baik anak-anak, bayi atau orang dewasa. Bahkan saat bayi berada dalam kandungan juga sudah memiliki denyut cardio.

Kemudian denyut cardio juga bisa cepat atau lambat juga berdasarkan dari aktivitas, misalnya saat setelah olahraga maka jangan menghitungnya.

Hitung saat Anda sedang beristirahat, pastikan Anda memang benar-benar dalam posisi yang rileks. Tidak perlu melihat jam berapa, karena saat istirahat maka jantungnya bekerja dengan normal.

Di posisi tersebut juga bisa memastikan dengan baik berapa denyut jantung anda. Dalam posisi istirahat dapat rabalah daerah pergelangan.

Detak jantung normal per menit harus benar-benar pas jangan sembarangan menghitungnya. Pergelangan yang dipakai adalah di daerah lengan kiri bawah menggunakan 3 jari pada tangan kanan.

Jangan menggunakan ibu jari untuk menghitung detak cardio/jantung. Karena daerah tersebut memiliki denyut sendiri. Cari yang ada denyut jantungnya.

Kemudian ditekan secara lembut, dan rasakan denyutannya. Kemudian hitung dalam waktu 10 detik kemudian jika sudah mendapatkannya maka bisa dikalikan 6. Atau Anda juga bisa menghitungnya selama 1 menit.

Kemudian untuk detak jantung yang normal sekitar 60 sampai 100 kali per menitnya.

Hitungan tersebut untuk detak orang yang sedang beristirahat. Sedangkan untuk seseorang yang sering berolahraga atau atlet detaknya cenderung lebih lambat dan memiliki masa istirahat atau jeda lebih lama.

Untuk seseorang yang sering berolahraga detak jantung normal per menit berkisar 40 hingga 60 kali permenit.

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Kecepatan Cardio

Apabila Anda melakukan aktivitas fisik atau berolahraga maka detak jantung akan lebih cepat dari normalnya. Sehingga pada saat itu, tidak boleh dilakukan penghitungan detak jantung.

Faktor yang dapat mempengaruhi cardio adalah usia, suhu udara, sedang beristirahat atau juga berolahraga. Emosi juga sangat berpengaruh.

Usia dapat mempengaruhi karena kebutuhan oksigennya juga berbeda. untuk bayi memiliki detak lebih cepat karena selain kebutuhan tinggi tetapi juga jantungnya belum sempurna.

Sedangkan untuk usia dewasa atau tua detaknya lebih lambat karena cardio sudah terbentuk dengan sempurna juga kebutuhannya lebih sedikit dibandingkan bayi.

Kemudian suhu udara juga berpengaruh karena pada saat udara dingin, maka lebih kering sehingga pasokan oksigen juga sedikit. Oleh karena itu, oksigennya dalam darah juga lebih sedikit dibandingkan biasanya.

Maka detakannya bisa lebih cepat, karena paru-paru akan berusaha mendapatkan udara yang mengandung O2 lebih banyak.

Kemudian sedang beristirahat maka detakan jauh lebih lambat dibandingkan saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik.

Aktifitas fisik yang berat apabila dilakukan secara tiba-tiba dan tidak ada pemanasan terlebih dahulu maka sangat berbahaya bahkan dapat timbul nyeri secara tiba-tiba.

Dengan demikian, untuk mengurangi kecepatan detak cardio maka sebaiknya jika ingin melakukan aktivitas harus pemanasan terlebih dahulu.

Selain itu makan makanan bergizi yang rendah lemak untuk menghindari kolesterol yang berbahaya bagi jantung. Detak jantung normal per menit berkisar 60 hingga 100 kali.