Ketika masih berusia 23 tahun, Gesang muda sering duduk di pinggir Bengawan ini dan mengamati bagaimana aliran sungai raksasa surut di musim panas dan meluap ketika musim hujan. Dengan begitu, terbesit sebuah nada indah.
Perenungan itulah yang memberi Gesang inspirasi untuk mengkompos instrumen lagu ini. Ia menghabiskan waktu selama enam bulan untuk menyempurnakan karyanya. Lirik demi lirik disusun rapi dan dipadukan dengan alunan musik klasik yang santuy.
Eksistensi Lagu Bengawan Solo
Sampai sekarang, Bengawan Solo masih cukup eksis dan familiar. Lagu ini tetap sering terdengar dalam berbagai acara formal sebagai pengisi acara. Selain itu, beberapa cafe klasik juga masih gemar memutarnya, terutama di kawasan Kota Solo.
Dan asal Kamu tahu, lagu ini memiliki popularitas tersendiri di negeri Jepang. Selain dikenal lewat para prajurit Jepang era penjajah, Bengawan Solo sempat juga dijadikan sebagai backsound salah satu film layar lebar di sana.
Sisi menariknya lagi, karya ini juga sudah diterjemahkan ke dalam 15 bahasa asing. Terakhir, lagu Bengawan Solo telah di cover oleh seorang profesor musik di Korea Selatan bernama Lee Jungpyo dan membuat karya Gesang semakin viral saja.