Kula gadhah niki mawon, monggo njenengan dhahar (saya cuma punya ini saja, silahkan Anda makan). Sekilas, terlihat susunan di atas dari Basa Krama. Tapi, kalau diteliti sebenarnya si pembicara berusaha merendahkan bahasanya tanpa menggunakan kata panjenengan.
3. Krama Alus
Dalam tingkatan ini, kata dalam tingkatan Ngoko maupun Madya tidak akan muncul seperti kedua bentuk di atas. Hanya Basa Krama saja yang dipakai di sini dengan tingkat kesopanan paling tinggi dan sulit. Tidak semua orang dapat mengimbanginya.
Meskipun orang Jawa sendiri, terkadang masih kesulitan bila diajak bicara oleh lawannya menggunakan bahasa jawa halus krama inggil ini. Kebanyakan, para orang tua dan beberapa orang berpengaruh sangat lancar mengucapkannya.
Contoh kalimat dalam tingkatan ini adalah Niki, kula dikengken ibu ngaturaken gendhis abrit kaliyan toya pethak kagem njenengan. Tirosipun bade didamel juruh. (Ini, saya disuruh ibu memberikan gula merah dan air putih pada Anda, katanya mau dibuat sirup).
Bahasa Krama Inggil Biasa dengan Bahasa Krama Kedhaton
Selain bahasa Krama Inggil yang telah diulas di atas, ada lagi satu tingkatan yang lebih tinggi dan hanya dipakai oleh di kalangan keluarga keraton saja, seperti abdi dalem, raja, ratu serta anggota lainnya dan masih memiliki kaitan dengan kerajaan.