Salah satu candi yang terkenal dan menjadi warisan dunia yang dilestarikan berada di Prambanan. Namun, belum banyak masyarakat yang tahu mengenai Candi Gana Klaten yang juga ada di Prambanan. Berikut ulasan lengkap mengenai candi yang juga dikenal sebagai Candi Asu ini.
Wisata |
Candi Gana |
Alamat | Jl. Candi Sewu No.587, Bener, Bugisan, Kec. Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57454 |
Kabupaten | Klaten |
Provinsi | Jawa Tengah |
Maps | KLIK DISINI |
Asal-Usul Nama Candi
Gana memiliki makna orang kerdil. Nama ini dipilih karena adanya relief berbentuk orang kerdil dalam candi ini. Dibangun sekitar abad IX M, candi ini dibangun saat Mataram Kuno dipimpin oleh Dinasti Syailendra.
Sebelum dilakukan pemugaran, banyak anjing atau asu yang berkeliaran di sekitar candi. Sehingga masyarakat menyebutnya dengan Candi Asu. Selain itu, ada juga masyarakat yang beranggapan candi yang rusak ini bentuknya seperti asu sehingga disebut Candi Asu.
Penyebutan Candi Asu sudah menyebar pada zaman penjajahan Belanda di abad ke-19. Candi ini telah menjadi nominasi warisan dunia bersama candi-candi yang berada di komplek Candi Prambanan.
Bentuk dan Ornamen Candi Gana Klaten
Candi yang terletak pada ketinggian 163 meter ini hanya terdiri dari satu candi saja. Sebagai salah satu Candi Buddha yang menjadi subordinat, candi ini menjadi bagian dari Candi Sewu sebagai pusatnya.
1. Bentuk Bangunan Candi
Membentuk konsep Mandala dalam ajaran Buddha, candi ini mengalami penyesuaian dari ajaran Hindu ke ajaran Buddha. Seperti ini gambaran bentuk candi:
- Dasar candi berbentuk bujur sangkar dengan langkan.
- Profil kaki terdiri dari bingkai rata dan belah rotan.
- Terdapat tangga yang menyatu dengan kaki candi dan komponennya belum lengkap.
- Komponen batu terdiri dari batu-batu bertakik, kemuncak, batu relief, kala, dll.
- Di ruang candi ada 2 relung setiap dinding dengan total 8 relung
- Terdapat 5 arca Kuwera yang konon berbentuk mirip hewan.
- Terdapat struktur pintu masuk yang sudah tidak utuh.
Karena letaknya yang berada di tengah-tengah penduduk dan tingginya yang tidak menjulang, maka candi ini sulit ditemukan.
2. Bentuk Arca Kuwera
Candi Gana dipercaya sebagai tempat untuk pemujaan Kuwera. Dalam kepercayaan Buddha, Kuwera merupakan raksasa yang bertemu dengan Buddha kemudian bertaubat. Setelah mencapai kedewataannya, Kuwera menjadi dewa kesejahteraan dan juga pelindung bagi anak-anak.
Dari kisah yang dipercaya masyarakat Buddha, Kuwera masih memiliki hubungan saudara dengan Rahwana. Ia dipuja oleh masyarakat Buddha dan salah satunya ada pada arca Candi Gana. Bentuk arca yang rusak inilah yang disebut mirip asu sehingga disebut Candi Asu.
3. Bentuk Motif Relief
Salah satu hal yang menarik dari candi adalah adanya pahatan di atas batu yang berbentuk 3 dimensi. Seni pahat tersebut disebut dengan relief. Di dalam Candi Gana pun terdapat relief yang bisa dilihat pengunjung. Motif pada relief tersebut antara lain:
- Motif bunga.
- Motif sulur.
- Orang-orang kerdil yang mengangkat dua tangan.
HTM & Lokasi
Candi Gana berada di luar komplek Candi Prambanan. Candi ini berada di tengah-tengah rumah penduduk. Letaknya 300 meter dari Candi Sewu. Pengunjung yang ingin melihat Candi Gana bisa menuju Dusun Bener di Desa Bugisan yang ada di Kecamatan Prambanan, Klaten.
Untuk memasuki tempat wisata yang telah menjadi cagar budaya, hanya dikenakan tarif sebesar Rp 5000. Tarif tersebut bisa lebih mahal jika masuk melalui komplek Candi Prambanan. Namun, jika pengunjung hanya ingin melihat dari kejauhan tidak dikenakan tarif khusus.
Demikian penjelasan mengenai Candi Gana Klaten yang ada di Prambanan. Candi ini merupakan bagian dari sejarah kejayaan raja-raja di Indonesia. Pengunjung juga bisa berburu kuliner Klaten di sekitar Prambanan setelah mengunjungi candi ini.